TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia dengan luas wilayah
1.990.250 Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua
(Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra ( Samudra
Hindia dan Samudra
Pasifik). Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah
pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang
diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB.
Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini
memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian
timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara
pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau
Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan
pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di
sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya,
pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di
sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna
yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua
Australia.
Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke
dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region
(Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara
geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan
pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah
tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier
geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara
pemencaran yang beragam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh
daratan yang ada di bumi tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan
Rodinia. Rodinia berada pada Era
Neoproterozoic. Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa
ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton; Craton Amerika utara
(yang nantinya akan terpisah dan menjadi Laurasia), Craton ini dikelilingi oleh
craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan
craton Afrika barat. Pada bagian selatan, Rio plato dan San Fransisco, sedangkan
pada bagian barat daya; craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur
laut; craton Australia, craton India dan craton Antartica. Sedangkan untuk
craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan
pendapat untuk rekonstruksi craton ini.
Pada super benua Rodinia, kita
melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain,
sehingga dinamakan craton Australia.
·
Gondwana dan Laurasia (650 Mya)
Karena pergerakan kerak bumi,
Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia.
Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke dalam super benua
Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah terpisah dari
Australia. Sedangkan pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam
craton China Utara.
·
Pangea (306 Mya)
Juga merupakan super benua yang
terbentuk dari bersatunya Gondwana dan Laurasia. pada era Paleozoic, era
setelah Neoproteozoic. Kami ingin membahas dalam tulisan terpisah mengenai
perbedaan Rodinia dan Pangea. Sekitar tahun ini beberapa pulau dari Indonesia
sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan
Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih
terpisah.
·
Periode Cretaceous (94 Mya)
Periode Cretaceous termasuk ke dalam
Era Mesozoic, pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan
mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga dengan Malaya, juga bersatu ke dalam
Benua ini.
l
Periode Tertiary (50 Mya)
Periode ini juga termasuk ke dalam
Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa
dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua. Bagaimana dengan Sulawesi,
berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi terbentuk dari pulau-pulau kecil
bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan pulau-pulau kecil yang
awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh pergerakan kulit
bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.
Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari
kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu (Mya). Pada
Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang) itulah proses
utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada
saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan
Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini
terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu
sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi
oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah
menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara
berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini.
Penjelasan ringkas ini,
menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia
berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan
telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di
Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton
China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia,
dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan
rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat
di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo
memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga
denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia.
Sedangkan pulau unik Sulawesi yang
terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau
dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.
Wallace menyatakan perbedaan antara
bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu garis, berdasarkan kepada hal ini
dan juga berdasarkan observasi dan penelitian-penelitian yang dilakukannya.
2.2. Perkembangan
Kepulauan Indonesia
Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu
yang mempelajari kulit bumi) perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai
dengan sekarang, terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :
1. Jaman
Azoikum (Tidak Ada Kehidupan )
Jaman ini berlangsung sekitar 2500
juta tahun, keadaan bumi masih belum stabil dan masih panas karena sedang dalam
proses pembentukan. oleh karena itu pada jaman ini tidak ada tanda-tanda
kehidupan.
2.
Jaman Paleozoikum (Kehidupan Tertua)
Jaman ini berlangsung sekitar 340
juta tahun, keadaan bumi masih belum stabil dan masih terus berubah. Akan
tetapi menjelang akhir dari jaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu
dari hewan bersel satu, hewan kecil yang tidak bertulang
belakang, jenis ikan, amphibi, reptil dan beberapa jenis tumbuhan
ganggang. Karena itulah maka jaman ini dinamakan pula dengan jaman
primer (jaman kehidupan pertama ).
3.
Jaman Mesozoikum (Kehidupan Pertengahan)
Jaman ini di perkirakan berlangsung
sekitar 140 juta tahun, pada jaman ini kehidupan telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Pohon-pohon besar muncul, amphibi mengalami perkembangan,
bahkan jenis reptil mencapai bentuk yang sangat besar sekali
seperti dinosaurus tyrannosaurus, brontosaurus , atlantosaurus.
Ada pula jenis reptil yang memiliki
kamip dan dapat terbang selama berjam-jam , jenis ini dinamakan dengan
pterodon. Jaman ini dinamakan jaman sekunder (kehidupan ke-2), ada pula yang
menyebut jaman ini dengan istilah jaman reptil, karena jenis hewan di
dominasi oleh reptil dengan bentuk yang sangat besar. Pada
akhir jaman ini mulai muncul jenis mamalia .
4.
Jaman Neozoikum (Kehidupan Muda)
Jaman ini di perkirakan berlangsung
sekitar 60 juta tahun , jaman ini terbagi lagi menjadi jaman tersier (kehidupan
ke-3) dan quarter (kehidupan ke-4) . pada jaman ini keadaan
bumi telah membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang
dengan pesat .
4.1.
Jaman Tersier
Pada jaman tersier, reptil raksasa
mulai lenyap, mamalia berkembang pesat, mahluk primate sejenis kera mulai ada
kemudian muncul jenis orang utan sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul jenis
hewan primate yang lebih besar dari pada Gorilla sehingga
disebut Giganthropus. Hewan ini menyebar dari Afrika ke Asia
Selatan, tetapi kemudian punah. Pada masa itu pulau Kalimantan masih bersatu
dengan benua Asia, sebagai buktinya jenis babi purba (choeromous)
dari jaman ini ditemukan pula di Asia Daratan.
4.2.
Jaman Quarter
Berlangsung sekitar 600 ribu tahun,
di tandai dengan adanya tanda-tanda kehidupan manusia. Jaman ini terbagi
atas jaman diluvium (pleistocen) danjaman
alluvium (holocen).
Jaman
Diluvium berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu, mulai muncul kehidupan
manusia purba. Jaman ini dinamakan pula jaman glacial (jaman es) karena es di
kutub utara mencair sehingga menutupi sebagian wilayah Eropa Utara, Asia Utara
dan Amerika Utara.
Pada masa ini Sumatera, Jawa,
Kalimantan masih menyatu dengan daratan Asia, sedangkan Indonesia timur dengan
Australia. Mencairnya es di kutub telah mengakibatkan pulau-pulau di Indonesia
di pisahkan oleh lautan baik dengan Asia maupun Australia. Bekas daratan Asia
yang sekarang menjadi dasar laut di sebut paparan sunda, sedangkan
bekas daratan Australia yang terendam air laut di sebut paparan sahul,
kedua paparan tersebut di pisahkan oleh Zone Wallace(gariswallace). Pada masa ini hewan-hewan yang berbulu tebal seperti mamouth (gajah
besar berbulu tebal ) mampu bertahan hidup. Sedangkan yang berbulu tipis
migrasi ke wilayah tropis. Perpindahan hewan dari daratan asia ke Indonesia
terbagi atas dua jalur. Pertama melalui Malaysia ke Sumatra
dan Jawa, kedua melalui Taiwan, Philipina ke Kalimantan
dan Jawa .
Pada jaman ini terjadi pula perpindahan
manusia dari daratan Asia ke Indonesia, yaitu Pithecanthropus
Erecrus (ditemukan di Trinil) yang sama dengan Sinanthropus
Pekinensis. Demikian juga dengan hasil kebudayaan pacitanyang
banyak di temukan di Cina, Malaysia Birma. Homo Wajakensis yang
menjadi nenek moyang bangsa Austroloid ikut pula menyebar dari Asia ke Selatan
sampai ke Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu bangsa
aborigin.
Jaman
alluvium, pada masa ini kepulauan Indonesia telah terbentuk dan tidak lagi
menyatu dengan Asia maupun Australia. Jenis manusia pertama yang migrasi
dari Asia ke Indonesia sudah tidak ada dan digantikan oleh
jenis manusia cerdas(homo sapiens).
2.3. Kronologis
Perkembangan Biologis Manusia Purba Indonesia
Kehidupan manusia pra sejarah dapat
di ketahui melalui berbagai fosil. berdasarkan penelitian manusia tersebut
telah memiliki kemampuan untuk mengembangkan kehidupan walaupun masih sangat
sederhana dan kemampuan berfikir terbatas. Berikut ini beberapa penemuan fosil
manusia purba di Indonesia :
1.
Meganthropus Paleo Javanicus
Artinya Manusia Jawa Tertua
yang Bertubuh Besar, yang hidup di Jawa sekitar 2-1 juta tahun
silam. Manusia ini mempunyai ciri biologis berbadan besar, kening menonjol,
tulang pipi tebal, rahang besar dan kuat makanan utamanya adalah tumbuhan
dan buah-buahan, hidup dengan cara food gathering (mengumpulkan
makanan). Ralph Von Koenigswald menemukan fosil dari rahang bawah
manusia jenis ini di Sangiran ( Lembah
Bengawan Solo ) pada 1941.
2.
Pitechanthropus
Diartikan dengan manusia
kera, fosilnya paling banyak di temukan di Indonesia. mer eka hidup dengan cara food gathering dan berburu.
pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu : pitechanthropus
mojokertensis, robustus, dan erectus.
a.
Pitechanthropus Mojokertensis, fosilnya
ditemukan oleh Von Koenigswaldpada tahun 1936, dalam bentuk tengkorak
anak-anak berusia 5 tahunan di Mojokerto (Lembah Bengawan Solo). Hidup
sekitar 2,5-2,25 juta tahun lalu. Ciri – ciri biologisnya antara lain : muka
menonjol kedepan , kening tebal dan tulang pipi yang kuat
b.Pitechanthropus
robustus, yang fosilnya ditemukan oleh Wiedenreich dan Koenigswald di
Trinil (Ngawi, JawaTimur) 1939. Ciri-ciribiologisnya hampir sama dengan Pitechathropus Mojokertensis,
bahkan Koenigswald menganggapnya masih dari jenis yang sama .
c.
Pitechanthropus Erectus (Manusia Kera Berjalan Tegak), fosilnya
ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil (Ngawi, JawaTimur) pada 1890. Mereka hidup sekitar 1 juta sampai 600
ribu tahun yang lalu. Ciri biologisnyaadalah bertubuh
agak kecil, badan tegap, pengunyah yang kuat, volume otak 900 cc, kemampuan
berfikir masih rendah, menurut pendapat Teuku Jacob , manusia ini
telah bisa bertutur.
3. Homo Sapiens
l
Peta Tempat Penemuan Manusia Jenis Homo Sapiens
1.Sangiran
2. Sambungmacan
3.Sonde
4. Trinil
5. Ngandong
6.Kedung Brubus
7. Kalibeng
8. Kabuh
9. Pucangan
10. Mojokerto (Jetis-Perning)
Manusia
Jenis Homo yang ditemukan di Indonesia antara lain :
1. Homo
Soloensis, fosilnya ditemukan antara 1931 -1934 oleh Von
Koenigswald, Ter Haar dan Oppennorth di
sepanjang lembah Bengawan Solo. Homo Soloensis diperkirakan hidup antara
900-200 ribu tahun lalu. Ciri biologis diantaranya bentuk tubuh tegak, kening
tidak menonjol. menurut Koenigswald, jenis ini lebih tinggi tingkatannya
dari pitechanthropus erectus.
2. Homo wajakensis, fosilnya
ditemukan oleh Rietschoten dan Dubois antara
tahun 1888-1889 di desa Wajak (tulung agung ). Ciri biologisnya : tinggi
mencapai 130-210 cm, berat badan sekitar 30 – 150 kg, volume otak sampai dengan
1300cc. Mereka hidup dengan makanan yang telah di masak walaupun dalam bentuk
yang sangat sederhana .
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pulau-pulau cikal bakal dari
kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu (Mya).Pada
Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang) itulah proses
utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada
saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan
Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini
terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu
sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi
oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah
menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara
berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini.
Penjelasan ringkas ini,
menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia
berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan
telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di
Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton
China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia,
dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan
rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat
di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo
memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga
denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia.
Sedangkan, pulau unik Sulawesi yang
terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau
dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia
Kelas X Untuk SMA/MA/SMK/MAK. Edisi Revisi. Jakarta: Kemendikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar