MEMBAHAS TUNTAS NEGARA THAILAND
Negara Thailand merupakan salah satu pusat budaya dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. Thailand memiliki luas 510.000 kilometer atau seukuran dengan negara Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia (Peta)
Thailand
juga dikenal sebagai Sukothai. Pada awalnya dikenal sebagai wilayah Buddhis
agama dan wilayah itu dibagi menjadi beberapa kerajaan seperti Lanna, Lan
Chang, dan Sukhothai. Tidak ada keraguan bahwa Thailand modern yang muncul dari
asal geografis-politik yang kompleks dengan Bangkok sebagai modal dan Raja
Rama, besar, pertama diciptakan Chakri dinasti. Selama periode ini sejarah
Thailand mendapat nama Modernitas awal atau Pencerahan oleh beberapa sejarawan.
Semenjak pembaharuan politik dari
negara raja mutlak pada tahun 1932, Thailand
telah mengalami 17 perlembagaan dan piagam.
Selama ini, bentuk kerajaan sering berubah-ubah dari diktator tentera ke
demokrasi berpilihan raya, namun semua kerajaan ini mengiktiraf raja turun-temurun sebagai
ketua negara.
Perlembagaan
1997 adalah perlembagaan pertama yang digubal oleh Perhimpunan Mendraf
Perlembagaan yang dipilih orang ramai, maka itu digelarnya "Perlembagaan
Rakyat".Perlembagaan 1997 mewujudkan satu perundangan dwidewanyang
terdiri daripada Dewan Rakyat (สภาผู้แทนราษฎร, Sapha Phutan Ratsadon)
500 kerusi dan Senat (วุฒิสภา, Wuthisapha) 200
kerusi. Buat julung kalinya dalam sejarah Thai, kedua-dua dewan ini dipilih
melalui undian orang ramai. Banyak hak asasi
manusia yang diakui dengan jelas sekali, dan langkah-langkah
diambil untuk meningkatkan kestabilan kerajaan terpilih. Ahli-ahli Dewan Rakyat
dipilih melalui sistem first-past-the-post, iaitu hanya seorang
calon dengan majoriti mudah boleh dipilih dalam satu kawasan undian. Ahli-ahlu
Senat pula dipilih berdeasarkan sistem wilayah, iaitu satu wilayah boleh
memberikan lebih daripada seorang Senator bergantung kepada bilangan
penduduknya. Ahil-ahli Dewan Rakyat berkhidmat dalam penggal empat tahun,
smeentara ahli Senat pula penggal enam tahun.
Sistem
mahkamah (ศาล, saan) mernagkumi sebuah mahkamah perlembagaanyang
bidang kuasanya meliputi keperlembagaan akta-akta parlimen, titah diraja, dan
hal-hal politik.
PEMBAHASAN
Asal Mula Nama Thailand
Kata
"Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai,
namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih
digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.
Sampai
tanggal 23 Juni 1939, negara ini bernama resmi Siam (bahasa Thai: สยาม [dibaca:
Sayam]) dan kemudian diganti menjadi Thailand. Sempat dirubah kembali menjadi
Siam dari tahun 1945 sampai 11 Mei 1949, dan setelah itu kembali ke Thailand.
Kata Siam teridentifikasi dengan bahasa Sansekerta Śyâma (श्याम, artinya
“gelap” atau “coklat”).
Kata Thai (ไทย) dipercaya
berasal dari kata Tai (ไท) yang berarti “kemerdekaan” dalam
bahasa Thai. Cendekiawan terkenal dari Thailand memberikan pendapat bahwa Tai (ไท) berarti
“orang” sejak penelitiannya bahwa kata “Tai” berdasarkan dari kata “kon” dalam
bahasa Thai yang artinya “orang”.
Jadi,
Thailand berarti “tanah kebebasan” untuk menunjukkan bahwa Thailand adalah
satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa.
Kata Mueang Thai (Thai: เมืองไทย) berasal dari kata mueang (Thai:
เมือง) yang berarti bangsa tetapi umumnya merujuk kepada “kota”. Ratcha
Anachak Thai (Thai: ราชอาณาจักรไทย) berarti “Kerajaan Thailand”.
Secara
etimologi, kata Ratcha Anachak Thai berasal dari: -Ratcha- (dari
bahasa Sansekerta: rajayang berarti “raja”); -ana- (dari
bahasa Sansekerta: ājñā yang berarti “otoritas, komando,
kekuatan”); –chak (dari bahasa Sansekerta: cakra atau cakram yang
berarti “roda” yang merupakan simbol dari kekuatan).
Sejarah Thailand
Kebudayaan
Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam).
Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai.
Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah
berkuasa sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di
Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang
mirip.
Di
awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan
Sukhotai. Pada 1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai
('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan
Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun 1767. Jatuhnya Ayutthaya
merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak lama kemudian Raja Taksin
berhasil mengusir Burma dan mendirikan ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782
Raja pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa sampai hari ini mendirikan
ibukota baru di Bangkok. Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh
Tiongkok dan India.
Hubungan
dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun
mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya
negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski
pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan
pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang
Britania.
Sebuah
revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki
konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini
mengganti nama internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939
dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya
pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang;
tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat.
Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun
Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.
Pada
26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter
setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di
Thailand, dan setengahnya merupakan wisatawan.
Pada
awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Thailand Selatan yang mempunyai populasi
dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang
dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini.
Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali
memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.
Letak dan Luas Astronomis
Letak
astronomis Thailand berada pada Letak astronomis : 50 LU
– 210 LU dan 970 BT – 1060 BT. Sedangkan, Luas
astronomis Thailand ±513.998 km2
Letak Geografis Thailand
Berikut ini
adalah batas-batas geografis wilayah negara Thailand.
1. Sebelah utara : Laos dan Myanmar.
2. Sebelah selatan : Malaysia dan Teluk Siam.
3. Sebelah timur : Laos dan Kamboja.
4. Sebelah barat : Myanmar dan Laut Andaman.
1. Sebelah utara : Laos dan Myanmar.
2. Sebelah selatan : Malaysia dan Teluk Siam.
3. Sebelah timur : Laos dan Kamboja.
4. Sebelah barat : Myanmar dan Laut Andaman.
Bentang
/ Kenampakan Alam Thailand
Wilayah
Thailand memiliki karakter geografis yang beragam. Bagian utara merupakan
wilayah bergunung-gunung, bagian timur berupa dataran tinggi (Plato Khorat),
bagian tengah sebagian besar berupa dataran rendah, bagian tenggara berupa
lembah dan perbukitan, dan sebelah selatan berupa dataran sempit (Tanah Genting
Kra) yang melebar hingga Semenanjung Malaysia. Secara detail karakter wilayah
Thailand dari utara hingga Semenanjung Malaysia dapat digambarkan sebagai
berikut.
1. Daerah pegunungan utara
Pegunungan
di bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan kelanjutan Pegunungan
Myanmar. Ketinggian rata-rata 1.000 – 2.000 meter. Puncak tertingginya adalah
Gunung Doi Inthanon (2.595 m), juga merupakan titik tertinggi di Thailand.
Puncak-puncak lainnya adalah Gunung Doi Angka (2.581 m) dan Chieng Dao (2.482
m).
2. Plato
Khorat
Plato
Khorat terhampar di bagian timur Thailand, dengan ketinggian bervariasi. Plato
tersebut berupa pegunungan kapur tandus dengan irigasi yang kurang baik.
Hamparan plato dibatasi oleh Sungai Mekong di sebelah timur.
3. Dataran
rendah bagian tengah
Dataran rendah di wilayah tengah
Thailand merupakan lembah sungai Chao Phraya. Wilayah ini sangat subur, karena
dialiri oleh Sungai Chao Phraya dan beberapa anak sungainya (Sungai Puig, Wang,
Yom, dan Nan) yang bermuara ke Teluk Thailand. Dataran rendah Chao Phraya
merupakan daerah pertanian yang sangat penting bagi Thailand. Di tepi Sungai
Chao Phraya berdiri dua kota penting, yaitu Bangkok dan Thonburi.
4. Lembah
dan perbukitan tenggara
Lembah
dan perbukitan di bagian tenggara ini merupakan kelanjutan dari sistem
Pegunungan Kamboja yang disebut Pegunungan Kardamon. Di wilayah itu terdapat
dua buah bukit, yaitu Khao Kampeng dan Dangrek. Puncak tertingginya adalah
Gunung Khao Soi Dhao (1.000 m)
5. Tanah Genting Kra.
Bagian
selatan Thailand adalah bagian dari Semenanjung Malaysia, berupa dataran sempit
antara Laut Andaman dan Teluk Siam. Daerah paling sempit di wilayah ini disebut
“Tanah Genting Kra”, yang semakin melebar ke Semenanjung Malaysia. Di wilayah
ini terdapat beberapa aliran sungai penting, yaitu Sungai Mekong, Mae Klong,
Chao Phraya, dan NamMun.
Iklim Di Thailand.
Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian
selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan.
Musim dingin
dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember
adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F)
di Songkhla.
Musim panas
dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret 29° C (85°
F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Suhu
rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir bulan
Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi
perubahan.
Musim hujan
dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September
adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F)
di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di
Bangkok, 2cm (0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla.
Rata-rata
curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di
Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla.
Rata-rata
curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di
Chiang Mai, 11cm (4.1in) di Songkhla.
Rata-rata
curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in) di
Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla.
Rata-rata
curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in). Loei yang terletak di
wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam
bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0° C.
Mata Pencaharian
Mata
Pencaharian penduduk Thailand sebagian besar adalah
bertani (Agralis) hasil pertanian yang utama adalah beras. Thailand
merupakan lumbung beras dikawasan Asia Tenggara. Hasil Tambang yang
utama adalah timah dan mangaan Pariwisata Merupakan sumber Penghasilan Devisa
yang besar bagi Tahiland.
Mata
Uang :
Bath
Hasil
Pertanian : Beras, Karet, Jagung,
tapioca, Gula, Rami, Kelapa,
Hasil
tambang : Antimonium,
Timah, Besi, Manggan
Hasil
Industri :
Elekteronik, Berlian, Pakian, dan Teksti
Paendapatan Percapita : $ 2750 (2005)
Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita US $ 2750
(2005) Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia
dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9%
per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan
Thai, Baht,
pada tahun 1997 menyebabkan
terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah
untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk
satu dolar AS,
Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari1998 dan ekonominya
melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas kekrisis finansial Asia.
Kerajaan
Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat
4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang
meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi
dunia yang melunak pada tahun2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat
pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan
dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada
tahun 2003 diperkirakan
mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.
Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi
Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya
Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9
juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).
Penduduk Thailand
Jumlah
penduduk Thailand adalah sekitar 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%,
dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah
penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit
daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan Indonesia (210
juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50
juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa) dan Laos (5 juta
jiwa).
Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi
dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya,
yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja
(2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di
Thailand lebih rendah dari semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali
Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi
daripada negara-negara tersebut.
Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila
ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan.
Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena
perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam,
dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping
bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali
kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut
ingin memisahkan diri dari Thailand.
Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan
yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak
ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki),
tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping
masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah
bagian utara Thailand.
Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat
budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di
wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai
dengan dialek seperti orang Cina (lebih lengkapnya lagi, lihat bab mengenai
bahasa). Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang
berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur
dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan
khusus bagi masyarakat pendatang.
Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan
suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi
meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya.
Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan
masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat
tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu
juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang
datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan
satu-satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan
ibunya orang Thai. Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah
pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja,
tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah tersebut.
Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari
budaya, bahasa, agama dan politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan
bahasa Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan,
utara maupun timur laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik
Thailand di bawah pengaruh kerajaan, yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol
Adulyadej.
Sistem Pemerintahan Thailand
Politik
Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional, di mana
Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun adalah kepala
negara. Pengadilan independen dari eksekutif dan legislatif. Bentuk negara
Thailand berbentuk Kesatuan.
Sistem pemerintahan Thailand adalah parlementer.
Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional
atau Rathasapha yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon)
yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisaph) yang beranggotakan 150
orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama
empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun.
raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan
pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa.
Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai
pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa
kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah
Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen.
Sosial Budaya
Penduduk Thailand pada tahun 2008
mencapai 65,493,298 jiwa, dengan angka pertumbuhannya 1,64%.
Penduduk asli Thailand adalah bangsa
Thai. ada masa sekarang telah banyak pendatang dari berbagai etnis. Suku Thai
menduduki jumlah terbanyak dari seluruh penduduk Thailand (75%).
Selebihnya adalah etnis Cina (14%), Khmer (3%), Melayu (4%), dan lainnya (4%). Sebagian besar penduduk tersebut tinggal di pedesaan, terutama di daerah-daerah subur. Mayoritas penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha (90%). Selebihnya adalah pemeluk Islam (terutama etnis Melayu di daerah selatan), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.
Selebihnya adalah etnis Cina (14%), Khmer (3%), Melayu (4%), dan lainnya (4%). Sebagian besar penduduk tersebut tinggal di pedesaan, terutama di daerah-daerah subur. Mayoritas penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha (90%). Selebihnya adalah pemeluk Islam (terutama etnis Melayu di daerah selatan), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.
Lagu
Kebangsaan Thailand adalah "Phleng Chat Thai"
("เพลงชาติ") yang secara harfiah berarti "Lagu Kebangsaan Thai" adalah lagu
kebangsaan Thailand. Lagu ini mulai digunakan sejak 10 Desember 1939. Lagu
tersebut digubah oleh Peter Feit (nama Thailand: Phra Chen-Duriyang),
1883-1968, putra seorang imigran Jerman dan penasehat kerajaan untuk musik.
Liriknya ditulis oleh Luang Saranupraphan.
Perekonomian Thailand
Thailand dikenal sebagai negara
agraris yang sangat cepat perkembangannya. Tanaman pangan dan perkebunan
dikembangkan dengan baik. Hasil pertanian utama adalah padi. Thailand merupakan
gudang beras Asia Tenggara.
Hasil-hasil pertanian lain adalah jagung, ketela pohon, dan berbagai jenis buah varietas unggul, karet, dan kayu jati.
Hasil-hasil tambang Thailand antara lain timah, besi, mangan, dan permata. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.
Industri yang maju di Thailand terutama adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian, seperti industri kerajinan, pengolahan karet, dan sebagainya. Beberapa industri lain yang dikembangkan adalah industri elektronika, otomotif, dan tekstil
Hasil-hasil pertanian lain adalah jagung, ketela pohon, dan berbagai jenis buah varietas unggul, karet, dan kayu jati.
Hasil-hasil tambang Thailand antara lain timah, besi, mangan, dan permata. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.
Industri yang maju di Thailand terutama adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian, seperti industri kerajinan, pengolahan karet, dan sebagainya. Beberapa industri lain yang dikembangkan adalah industri elektronika, otomotif, dan tekstil
Politik Thailand
Sang raja mempunyai
sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung
Buddhisme Thailand dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang
memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari
segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk
menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang
dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin
partai mayoritas.
Parlemen Thailand yang
menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atauRathasapha -
รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon -
สภาผู้แทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha -
วุฒิสภา) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan
Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator
menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah
Mahkamah Agung (Sandika - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja.
Thailand juga adalah anggota aktif dalam ASEAN.
Pendidikan Thailand
Thailand memiliki sistem
pendidikan yang baik. Sektor pendidikan berkembang dengan baik. Pemerintah
menyediakan pendidikan gratis sampai usia 17 tahun. Kebanyakan generasi siswa
masa depan merupakan ahli di bidang komputer.
Rata-rata IQ siswa di Thailand
pada tahun 2010-2011 berdasarkan 72.780 siswa adalah 98,59, lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata IQ terendah ditemukan di provinsi
Narathiwat dengan IQ 88,07. Sedangkan rata-rata IQ tertinggi ditemukan di
provinsi Nonthaburi dengan IQ 108,91.
Menteri Kesehatan Thailand
memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa pentingnya yodium untuk
ditambahkan ke dalam garam meja. Pada tahun 2013, Menteri Telekomunikasi dan
Informatika Thailand mengumumkan bahwa 27.231 sekolah akan menerima akses
internet kecepatan tinggi.
Teknologi dan Sains di
Thailand
Di Thailand terdapat agen pengembangan sains dan teknologi nasional yang
bertugas untuk membantu penelitian dalam sains dan teknologi serta aplikasinya
dalam ekonomi Thailand.
Internet di Thailand
Di Bangkok, ada 23.000 wi-fi internet hotspot gratis untuk publik. Internet
disensor oleh pemerintah Thailand yang membuat beberapa situs tidak bisa
diakses.
Energi di Thailand
Tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Thailand dan kemungkinan akan
dikembangkan sebuah PLTN pada tahun 2026. Saat ini, 80% kebutuhan energi
Thailand berasal dari energi bahan bakar fosil.
Ekonomi Thailand
Setelah menikmati
rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 -
rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang
Thailand, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka
kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht.
Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht
mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan
ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian
meluas ke krisis finansial Asia.
Thailand memasuki babak
pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun
2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar
20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak
pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat
pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta
Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan
pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10%
pada tahun 2004 dan 2005.
Sektor pariwisata
menyumbang banyak kepada ekonomi Thailand, dan industri ini memperoleh keuntungan
tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Thailand. Kedatangan wisatawan
pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun
sebelumnya (10,1 juta).
Demografi Thailand
Populasi Thailand
didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk.
Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah
memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis
Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.
Bahasa di Thailand
Bahasa resmi di Thailand
adalah bahasa Thai, bahasa yang mempunyai kerabat dekat dengan bahasa Lao dan
bahasa Shan di Myanmar. Aksara resmi di Thailand adalah aksara Thai.
Thailand juga memiliki
beberapa bahasa minoritas. Di sebelah timur laut terdapat dialek Lao. Di
sebelah selatan terdapat bahasa Yawi, sebuah bahasa berdialek Melayu yang
umumnya digunakan oleh Muslim Melayu. Bahasa China juga diucapkan oleh sebagian
besar penduduk Tionghoa.
Bahasa Inggris diajarkan
di setiap sekolah, tetapi jumlah orang yang mampu berbahasa Inggris sangat
rendah, terutama diluar kota.
Agama di Thailand
94,6% (sensus 2000)
penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada
minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen, Hindu, dan Sikh. Thailand juga
sangat mendukung kebebasan beragama.
Thailand adalah negara
dengan jumlah umat Buddha terbesar di dunia. Islam adalah agama terbesar kedua
di negara ini dengan jumlah 4,6% dari total penduduk Thailand. Jumlah pemeluk
agama Kristen adalah 0,7% dari total penduduk. Beberapa penduduk Hindu tinggal
di Bangkok.
Budaya Thailand
Budaya di Thailand
dipengaruhi oleh India, Laos, Myanmar, Kamboja, dan China.
Muay Thai, sejenis seni
bela diri kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan
merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada
tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di
negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ucapan penyambutan yang
umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip
dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh
kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing
merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Masakan Thailand
mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.
Rempah-rempah yang umumnya digunakan dalam masakan Thailand adalah bawang,
cabe, perasan jeruk nipis, daun jeruk nipis, dan saus ikan.
Thailand adalah pengekspor
beras terbesar di dunia dan penduduk Thailand mengkonsumsi lebih dari 100 kg
beras per orang per tahun.
Wilayah Thailand
Thailand
yang memiliki area seluas 513.115 km2, besarnya hampir sama dengan Pulau
Sumatera. Terletak diantara 6° dan 21° lintang utara dan 97° dan 106° bujur
timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, di sebelah barat
dengan Myanmar, di sebelah timur dengan Kamboja dan Laos, dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand). Jarak terjauh
utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur baratnya sekitar 800
km.
Topografinya
berupa tapak tanah yang dilewati oleh aliran sungai-sungai yang berliku-liku di
pusat Thailand, dengan dataran tinggi di timur laut, hutan dan pegunungan serta
bukit-bukit di sebelah utara, dan di selatan kebanyakan berupa bukit-bukit.
Pusat Thailand
Daerah pusat dianggap sebagai
jantungnya negara Thailand. Pada dasarnya daerah ini berupa tapak tanah yang
dilewati oleh Sungai Chao Phaya. Daerah ini merupakan daerah yang paling subur
sehingga dikembangkan proyek irigasi serta kanal, yang menjadikan daerah ini
sebagai penghasil utama beras. Daerah ini juga merupakan daerah yang padat
penduduknya, dengan ibukota Bangkok di tengah-tengahnya.
Utara Thailand
Wilayah ini terdiri dari barisan
pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di bawah permukaan laut, serta
lembah Ping, Wang, Yom dan sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini
berupa hutan hujan tropis, yang banyak menghasilkan kayu-kayu bermutu seperti
kayu jati. Tetapi pohon-pohon mulai banyak ditebangi, sehingga pemerintah
menjatuhkan hukuman bagi yang menebang secara liar. Doi Inthanon yang memiliki
ketinggian 2.595m merupakan daerah tertinggi di barat laut Thailand. Dahulu di
wilayah Indocina terdapat tiga kerajaan Thai yang pertama yang terletak di
sebelah utara Thailand, yaitu Sukhothai, Chiang Mai dan Chiang Saen. Kota
terbesar kedua di Thailand adalah Chiang Mai yang terletak di daerah utara.
Wilayah paling utara Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas),
salah satu penghasil opium terbesar di dunia.
Timur Laut Thailand
Wilayah ini terdiri dari dataran
tinggi yang disebut Dataran Tinggi Khorat dengan ketinggian rata-rata 200m.
Tanah di daerah ini kurang subur, berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada
saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Sehingga daerah ini memiliki
sedikit daerah pertaniannya, karena banyak wilayahnya yang berupa padang rumput
dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang pembangunannya
lambat dan kurang dikenal.
Pantai Timur
Secara geografis, wilayah ini
terletak di sepanjang bagian paling selatan dari timur laut Thailand dan tidak
terpisah dengan bagian timur laut Thailand tersebut. Secara administratif, wilayah
ini berdiri sendiri. Tetapi secara geografis, wilayah ini memang masuk dalam
wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua
setelah pusat Thailand. Perindustrian Pantai Timur berkembang dengan baik dan
memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai
penghasil buah durian dan mangga, dan juga penghasil batu-batuan (batu delima
dan batu safir).
Selatan Thailand
Sebagian wilayah selatannya
merupakan Malay Peninsula, dimana topografinya berupa pegunungan dengan tanah
teras. Wilayah ini sedang mengembangkan wilayahnya sebagai daerah pariwisata.
Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah
dan karet.
KESIMPULAN
Negara Thailand merupakan
salah satu pusat budaya dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. Thailand
memiliki luas 510.000 kilometer atau seukuran dengan negara Perancis. Di
sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut
dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia
(Peta)
Thailand
juga dikenal sebagai Sukothai. Pada awalnya dikenal sebagai wilayah Buddhis
agama dan wilayah itu dibagi menjadi beberapa kerajaan seperti Lanna, Lan
Chang, dan Sukhothai. Tidak ada keraguan bahwa Thailand modern yang muncul dari
asal geografis-politik yang kompleks dengan Bangkok sebagai modal dan Raja
Rama, besar, pertama diciptakan Chakri dinasti. Selama periode ini sejarah
Thailand mendapat nama Modernitas awal atau Pencerahan oleh beberapa sejarawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar