MEMBAHAS TUNTAS NEGARA THAILAND



Negara Thailand
 merupakan salah satu pusat budaya dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. Thailand memiliki luas 510.000 kilometer atau seukuran dengan negara Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia (Peta)
Thailand juga dikenal sebagai Sukothai. Pada awalnya dikenal sebagai wilayah Buddhis agama dan wilayah itu dibagi menjadi beberapa kerajaan seperti Lanna, Lan Chang, dan Sukhothai. Tidak ada keraguan bahwa Thailand modern yang muncul dari asal geografis-politik yang kompleks dengan Bangkok sebagai modal dan Raja Rama, besar, pertama diciptakan Chakri dinasti. Selama periode ini sejarah Thailand mendapat nama Modernitas awal atau Pencerahan oleh beberapa sejarawan.
Semenjak pembaharuan politik dari negara raja mutlak pada tahun 1932, Thailand telah mengalami 17 perlembagaan dan piagam. Selama ini, bentuk kerajaan sering berubah-ubah dari diktator tentera ke demokrasi berpilihan raya, namun semua kerajaan ini mengiktiraf raja turun-temurun sebagai ketua negara.
Perlembagaan 1997 adalah perlembagaan pertama yang digubal oleh Perhimpunan Mendraf Perlembagaan yang dipilih orang ramai, maka itu digelarnya "Perlembagaan Rakyat".Perlembagaan 1997 mewujudkan satu perundangan dwidewanyang terdiri daripada Dewan Rakyat (สภาผู้แทนราษฎรSapha Phutan Ratsadon) 500 kerusi dan Senat (วุฒิสภาWuthisapha) 200 kerusi. Buat julung kalinya dalam sejarah Thai, kedua-dua dewan ini dipilih melalui undian orang ramai. Banyak hak asasi manusia yang diakui dengan jelas sekali, dan langkah-langkah diambil untuk meningkatkan kestabilan kerajaan terpilih. Ahli-ahli Dewan Rakyat dipilih melalui sistem first-past-the-post, iaitu hanya seorang calon dengan majoriti mudah boleh dipilih dalam satu kawasan undian. Ahli-ahlu Senat pula dipilih berdeasarkan sistem wilayah, iaitu satu wilayah boleh memberikan lebih daripada seorang Senator bergantung kepada bilangan penduduknya. Ahil-ahli Dewan Rakyat berkhidmat dalam penggal empat tahun, smeentara ahli Senat pula penggal enam tahun.
Sistem mahkamah (ศาลsaan) mernagkumi sebuah mahkamah perlembagaanyang bidang kuasanya meliputi keperlembagaan akta-akta parlimen, titah diraja, dan hal-hal politik.

PEMBAHASAN

Asal Mula Nama Thailand
            Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.
            Sampai tanggal 23 Juni 1939, negara ini bernama resmi Siam (bahasa Thai: สยาม [dibaca: Sayam]) dan kemudian diganti menjadi Thailand. Sempat dirubah kembali menjadi Siam dari tahun 1945 sampai 11 Mei 1949, dan setelah itu kembali ke Thailand. Kata Siam teridentifikasi dengan bahasa Sansekerta Śyâma (श्याम, artinya “gelap” atau “coklat”).
            Kata Thai (ไทย) dipercaya berasal dari kata Tai (ไท) yang berarti “kemerdekaan” dalam bahasa Thai. Cendekiawan terkenal dari Thailand memberikan pendapat bahwa Tai (ไท) berarti “orang” sejak penelitiannya bahwa kata “Tai” berdasarkan dari kata “kon” dalam bahasa Thai yang artinya “orang”.
            Jadi, Thailand berarti “tanah kebebasan” untuk menunjukkan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Kata Mueang Thai (Thai: เมืองไทย) berasal dari kata mueang (Thai: เมือง) yang berarti bangsa tetapi umumnya merujuk kepada “kota”. Ratcha Anachak Thai (Thai: ราชอาณาจักรไทย) berarti “Kerajaan Thailand”.
            Secara etimologi, kata Ratcha Anachak Thai berasal dari: -Ratcha- (dari bahasa Sansekerta: rajayang berarti “raja”); -ana- (dari bahasa Sansekerta: ājñā yang berarti “otoritas, komando, kekuatan”); –chak (dari bahasa Sansekerta: cakra atau cakram yang berarti “roda” yang merupakan simbol dari kekuatan).

Sejarah Thailand
            Kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam). Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip.
            Di awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan Sukhotai. Pada 1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun 1767. Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak lama kemudian Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok. Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India.
            Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
            Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.
            Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Thailand, dan setengahnya merupakan wisatawan.
            Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Thailand Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

Letak dan Luas Astronomis
Letak astronomis Thailand berada pada Letak astronomis : 50 LU – 210 LU dan 970 BT – 1060 BT. Sedangkan, Luas astronomis Thailand  ±513.998 km2

Letak Geografis Thailand
Berikut ini adalah batas-batas geografis wilayah negara Thailand.
1. Sebelah utara : Laos dan Myanmar.


2. Sebelah selatan : Malaysia dan Teluk Siam.


3. Sebelah timur : Laos dan Kamboja.


4. Sebelah barat : Myanmar dan Laut Andaman
.

Bentang / Kenampakan Alam Thailand
            Wilayah Thailand memiliki karakter geografis yang beragam. Bagian utara merupakan wilayah bergunung-gunung, bagian timur berupa dataran tinggi (Plato Khorat), bagian tengah sebagian besar berupa dataran rendah, bagian tenggara berupa lembah dan perbukitan, dan sebelah selatan berupa dataran sempit (Tanah Genting Kra) yang melebar hingga Semenanjung Malaysia. Secara detail karakter wilayah Thailand dari utara hingga Semenanjung Malaysia dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Daerah pegunungan utara
            Pegunungan di bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan kelanjutan Pegunungan Myanmar. Ketinggian rata-rata 1.000 – 2.000 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Doi Inthanon (2.595 m), juga merupakan titik tertinggi di Thailand. Puncak-puncak lainnya adalah Gunung Doi Angka (2.581 m) dan Chieng Dao (2.482 m).
2. Plato Khorat
            Plato Khorat terhampar di bagian timur Thailand, dengan ketinggian bervariasi. Plato tersebut berupa pegunungan kapur tandus dengan irigasi yang kurang baik. Hamparan plato dibatasi oleh Sungai Mekong di sebelah timur.
3. Dataran rendah bagian tengah
            Dataran rendah di wilayah tengah Thailand merupakan lembah sungai Chao Phraya. Wilayah ini sangat subur, karena dialiri oleh Sungai Chao Phraya dan beberapa anak sungainya (Sungai Puig, Wang, Yom, dan Nan) yang bermuara ke Teluk Thailand. Dataran rendah Chao Phraya merupakan daerah pertanian yang sangat penting bagi Thailand. Di tepi Sungai Chao Phraya berdiri dua kota penting, yaitu Bangkok dan Thonburi.
4. Lembah dan perbukitan tenggara
            Lembah dan perbukitan di bagian tenggara ini merupakan kelanjutan dari sistem Pegunungan Kamboja yang disebut Pegunungan Kardamon. Di wilayah itu terdapat dua buah bukit, yaitu Khao Kampeng dan Dangrek. Puncak tertingginya adalah Gunung Khao Soi Dhao (1.000 m)

5. Tanah Genting Kra.
            Bagian selatan Thailand adalah bagian dari Semenanjung Malaysia, berupa dataran sempit antara Laut Andaman dan Teluk Siam. Daerah paling sempit di wilayah ini disebut “Tanah Genting Kra”, yang semakin melebar ke Semenanjung Malaysia. Di wilayah ini terdapat beberapa aliran sungai penting, yaitu Sungai Mekong, Mae Klong, Chao Phraya, dan NamMun.



Iklim Di Thailand.
   Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan.
Musim dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F) di Songkhla.
Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret 29° C (85° F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Suhu rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir bulan Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi perubahan.
Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm (0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di Chiang Mai, 11cm (4.1in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in) di Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla.
Rata-rata curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in). Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0° C.

Mata Pencaharian
   Mata Pencaharian penduduk  Thailand sebagian besar adalah bertani  (Agralis) hasil pertanian yang utama adalah beras. Thailand merupakan lumbung beras dikawasan Asia Tenggara.  Hasil Tambang yang utama adalah timah dan mangaan Pariwisata Merupakan sumber Penghasilan Devisa yang besar bagi Tahiland.
Mata Uang              : Bath
Hasil Pertanian       : Beras, Karet, Jagung, tapioca, Gula, Rami, Kelapa,
Hasil tambang         : Antimonium, Timah, Besi, Manggan
Hasil Industri          : Elekteronik, Berlian, Pakian, dan Teksti
Paendapatan Percapita : $ 2750 (2005) 

Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita US $ 2750 (2005)  Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas kekrisis finansial Asia.
Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.
Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Penduduk Thailand
   Jumlah penduduk Thailand adalah sekitar 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50 juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa) dan Laos (5 juta jiwa).
Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja (2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di Thailand lebih rendah dari semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi daripada negara-negara tersebut.
Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Thailand.
Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.
Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina (lebih lengkapnya lagi, lihat bab mengenai bahasa). Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.
Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai. Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah tersebut.
Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari budaya, bahasa, agama dan politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan, utara maupun timur laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah pengaruh kerajaan, yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.

Sistem Pemerintahan Thailand
Politik Thailand saat ini dilakukan dalam kerangka monarki konstitusional, di mana Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan dan raja turun-temurun adalah kepala negara. Pengadilan independen dari eksekutif dan legislatif. Bentuk negara Thailand berbentuk Kesatuan.
Sistem pemerintahan Thailand adalah parlementer. Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisaph)  yang beranggotakan 150 orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen.

Sosial Budaya
Penduduk Thailand pada tahun 2008 mencapai 65,493,298 jiwa, dengan angka pertumbuhannya 1,64%.
            Penduduk asli Thailand adalah bangsa Thai. ada masa sekarang telah banyak pendatang dari berbagai etnis. Suku Thai menduduki jumlah terbanyak dari seluruh penduduk Thailand (75%).
Selebihnya adalah etnis Cina (14%), Khmer (3%), Melayu (4%), dan lainnya (4%). Sebagian besar penduduk tersebut tinggal di pedesaan, terutama di daerah-daerah subur. Mayoritas penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha (90%). Selebihnya adalah pemeluk Islam (terutama etnis Melayu di daerah selatan), Hindu, Kong Hu Chu, dan Kristen. Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Thai.
Lagu Kebangsaan Thailand adalah "Phleng Chat Thai" ("เพลงชาติ") yang secara harfiah berarti "Lagu Kebangsaan Thai" adalah lagu kebangsaan Thailand. Lagu ini mulai digunakan sejak 10 Desember 1939. Lagu tersebut digubah oleh Peter Feit (nama Thailand: Phra Chen-Duriyang), 1883-1968, putra seorang imigran Jerman dan penasehat kerajaan untuk musik. Liriknya ditulis oleh Luang Saranupraphan.

Perekonomian Thailand
            Thailand dikenal sebagai negara agraris yang sangat cepat perkembangannya. Tanaman pangan dan perkebunan dikembangkan dengan baik. Hasil pertanian utama adalah padi. Thailand merupakan gudang beras Asia Tenggara.
            Hasil-hasil pertanian lain adalah jagung, ketela pohon, dan berbagai jenis buah varietas unggul, karet, dan kayu jati.
            Hasil-hasil tambang Thailand antara lain timah, besi, mangan, dan permata. Timah adalah komoditi tambang utama bagi Thailand.
            Industri yang maju di Thailand terutama adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian, seperti industri kerajinan, pengolahan karet, dan sebagainya. Beberapa industri lain yang dikembangkan adalah industri elektronika, otomotif, dan tekstil
Politik Thailand
            Sang raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Thailand dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
            Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atauRathasapha - รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon - สภาผู้แทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha - วุฒิสภา) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja. Thailand juga adalah anggota aktif dalam ASEAN.

Pendidikan Thailand
            Thailand memiliki sistem pendidikan yang baik. Sektor pendidikan berkembang dengan baik. Pemerintah menyediakan pendidikan gratis sampai usia 17 tahun. Kebanyakan generasi siswa masa depan merupakan ahli di bidang komputer.
            Rata-rata IQ siswa di Thailand pada tahun 2010-2011 berdasarkan 72.780 siswa adalah 98,59, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata IQ terendah ditemukan di provinsi Narathiwat dengan IQ 88,07. Sedangkan rata-rata IQ tertinggi ditemukan di provinsi Nonthaburi dengan IQ 108,91.
            Menteri Kesehatan Thailand memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa pentingnya yodium untuk ditambahkan ke dalam garam meja. Pada tahun 2013, Menteri Telekomunikasi dan Informatika Thailand mengumumkan bahwa 27.231 sekolah akan menerima akses internet kecepatan tinggi.

Teknologi dan Sains di Thailand
Di Thailand terdapat agen pengembangan sains dan teknologi nasional yang bertugas untuk membantu penelitian dalam sains dan teknologi serta aplikasinya dalam ekonomi Thailand.

Internet di Thailand
Di Bangkok, ada 23.000 wi-fi internet hotspot gratis untuk publik. Internet disensor oleh pemerintah Thailand yang membuat beberapa situs tidak bisa diakses.

Energi di Thailand
Tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Thailand dan kemungkinan akan dikembangkan sebuah PLTN pada tahun 2026. Saat ini, 80% kebutuhan energi Thailand berasal dari energi bahan bakar fosil.

Ekonomi Thailand
            Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Thailand, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.
            Thailand memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.
            Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Thailand, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Thailand. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Demografi Thailand
            Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.

Bahasa di Thailand
            Bahasa resmi di Thailand adalah bahasa Thai, bahasa yang mempunyai kerabat dekat dengan bahasa Lao dan bahasa Shan di Myanmar. Aksara resmi di Thailand adalah aksara Thai.
            Thailand juga memiliki beberapa bahasa minoritas. Di sebelah timur laut terdapat dialek Lao. Di sebelah selatan terdapat bahasa Yawi, sebuah bahasa berdialek Melayu yang umumnya digunakan oleh Muslim Melayu. Bahasa China juga diucapkan oleh sebagian besar penduduk Tionghoa.
            Bahasa Inggris diajarkan di setiap sekolah, tetapi jumlah orang yang mampu berbahasa Inggris sangat rendah, terutama diluar kota.

Agama di Thailand
            94,6% (sensus 2000) penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen, Hindu, dan Sikh. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama.
            Thailand adalah negara dengan jumlah umat Buddha terbesar di dunia. Islam adalah agama terbesar kedua di negara ini dengan jumlah 4,6% dari total penduduk Thailand. Jumlah pemeluk agama Kristen adalah 0,7% dari total penduduk. Beberapa penduduk Hindu tinggal di Bangkok.

Budaya Thailand
            Budaya di Thailand dipengaruhi oleh India, Laos, Myanmar, Kamboja, dan China.
            Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.
            Ucapan penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
            Masakan Thailand mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin. Rempah-rempah yang umumnya digunakan dalam masakan Thailand adalah bawang, cabe, perasan jeruk nipis, daun jeruk nipis, dan saus ikan.
            Thailand adalah pengekspor beras terbesar di dunia dan penduduk Thailand mengkonsumsi lebih dari 100 kg beras per orang per tahun.

Wilayah Thailand
Thailand yang memiliki area seluas 513.115 km2, besarnya hampir sama dengan Pulau Sumatera. Terletak diantara 6° dan 21° lintang utara dan 97° dan 106° bujur timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, di sebelah barat dengan Myanmar, di sebelah timur dengan Kamboja dan Laos, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand). Jarak terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur baratnya sekitar 800 km.
Topografinya berupa tapak tanah yang dilewati oleh aliran sungai-sungai yang berliku-liku di pusat Thailand, dengan dataran tinggi di timur laut, hutan dan pegunungan serta bukit-bukit di sebelah utara, dan di selatan kebanyakan berupa bukit-bukit.
  Pusat Thailand
Daerah pusat dianggap sebagai jantungnya negara Thailand. Pada dasarnya daerah ini berupa tapak tanah yang dilewati oleh Sungai Chao Phaya. Daerah ini merupakan daerah yang paling subur sehingga dikembangkan proyek irigasi serta kanal, yang menjadikan daerah ini sebagai penghasil utama beras. Daerah ini juga merupakan daerah yang padat penduduknya, dengan ibukota Bangkok di tengah-tengahnya.
  Utara Thailand
Wilayah ini terdiri dari barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di bawah permukaan laut, serta lembah Ping, Wang, Yom dan sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini berupa hutan hujan tropis, yang banyak menghasilkan kayu-kayu bermutu seperti kayu jati. Tetapi pohon-pohon mulai banyak ditebangi, sehingga pemerintah menjatuhkan hukuman bagi yang menebang secara liar. Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595m merupakan daerah tertinggi di barat laut Thailand. Dahulu di wilayah Indocina terdapat tiga kerajaan Thai yang pertama yang terletak di sebelah utara Thailand, yaitu Sukhothai, Chiang Mai dan Chiang Saen. Kota terbesar kedua di Thailand adalah Chiang Mai yang terletak di daerah utara. Wilayah paling utara Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas), salah satu penghasil opium terbesar di dunia.
  Timur Laut Thailand
Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang disebut Dataran Tinggi Khorat dengan ketinggian rata-rata 200m. Tanah di daerah ini kurang subur, berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Sehingga daerah ini memiliki sedikit daerah pertaniannya, karena banyak wilayahnya yang berupa padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
  Pantai Timur
Secara geografis, wilayah ini terletak di sepanjang bagian paling selatan dari timur laut Thailand dan tidak terpisah dengan bagian timur laut Thailand tersebut. Secara administratif, wilayah ini berdiri sendiri. Tetapi secara geografis, wilayah ini memang masuk dalam wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah pusat Thailand. Perindustrian Pantai Timur berkembang dengan baik dan memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan mangga, dan juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
  Selatan Thailand
Sebagian wilayah selatannya merupakan Malay Peninsula, dimana topografinya berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang mengembangkan wilayahnya sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan karet.



KESIMPULAN
Negara Thailand merupakan salah satu pusat budaya dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. Thailand memiliki luas 510.000 kilometer atau seukuran dengan negara Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia (Peta)
Thailand juga dikenal sebagai Sukothai. Pada awalnya dikenal sebagai wilayah Buddhis agama dan wilayah itu dibagi menjadi beberapa kerajaan seperti Lanna, Lan Chang, dan Sukhothai. Tidak ada keraguan bahwa Thailand modern yang muncul dari asal geografis-politik yang kompleks dengan Bangkok sebagai modal dan Raja Rama, besar, pertama diciptakan Chakri dinasti. Selama periode ini sejarah Thailand mendapat nama Modernitas awal atau Pencerahan oleh beberapa sejarawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar