Reaksi Asam Basa dan Reaksi Penetralan Dalam Kimia
Larutan Asam
Dalam kimia, asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam juga dapat diartikan zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Contoh asam dalam kehisupan sehari-hari, diantaranya cuka mengandung asam asetat, jeruk mengandung asam sitrat, anggur mangandung asam tartrat, apel mengandung asam malat, vitamin C mengandung asam askorbat, dan obat tetes mata mengandung asam borat.
Sifat Larutan Asam
Adapun sifat-sifat larutan asam, diantaranya yaitu:
  • Memiliki rasa masam (Namun jangan mencicipinya)
  • Dapat mengubah lakmus biru menjadi merah
  • Dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat)
  • Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
  • Bersifat korosif terhadap logam
  • Dapat menetralkan basa
Jenis Larutan Asam
Terdapat dua jenis larutan asam yaitu asam kuat dan asam lemah. Adanya karat pada besi merupakan salah satu ciri yang menunjukkan bahwa asam bersifat korosif terhadap logam.
Jika suatu asam dilarutkan hingga hampir seluruh ion Hdilepaskan maka asam ini disebut asam kuat. Jika ion Hyang dilepaskan hanya sebagian kecil saja maka asam ini disebut asam lemah. Asam kuat dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan asam lemah hampir tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh zat yang termasuk Asam Kuat, diantaranya: asam lambung (asam klorida = HCl), asam sulfat (H2SO4), asam sulfit (H2SO3), asam bromida (HBr), asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).
Contoh zat yang termasuk Asam Lemah, diantaranya: asam karbonat (H2CO3), asam asetat (CH3COOH), asam sulfida (H2S), asam sianida (HCN) dan asam fosfat (H3PO4).
Larutan Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion hidroksil (OH) dan ion positif logam (tapi tidak selalu). Oleh karena itu, suatu basa dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh basa yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya seperti obat maag mengandung magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan aluminium hidroksida (Al(OH)3); sabun mandi mengandung natrium hidroksida (NaOH); sabun mandi bayi mengandung kalium hidroksida(KOH); deodorant mengandung aluminium hidroksida (Al(OH)3) dan pembersih lantai mengandung ammonium hidroksida (NH4OH).
Sifat Larutan Basa
Adapun sifat-sifat basa diantaranya yaitu:
  • Terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya)
  • Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru
  • Dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat)
  • Apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH)
  • Dapat menetralkan asam
Jenis Larutan Basa
Jika saat basa dilarutkan dan hampir seluruh ion (OH) dilepaskan maka basa itu disebut basa kuat. Contoh basa kuat, diantaranya sepeti natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (KOH), barium hidroksida(Ba(OH)2).
Namun, jika hanya sebagian kecil OH- yang dilepaskan maka basa itu disebut basa lemah. Contoh basa lemah, diantaranya seperti ammonium hidroksida (NH4(OH) dan aluminium hidroksida (Al(OH)3).
Larutan Garam
Dalam kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga terbentuk senyawa netral (tidak bermuatan). Hasil reaksi asam dan basa disebut garam. Garam bisa terbentuk dari senyawa antara ion logam (tidak selalu) dengan ion sisa asam.
Sifat Larutan Garam
adapun sifat garam yaitu:
Dapat menghantarkan listrik
Tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru
Contoh Garam
Apabila dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion positif logam dan ion negatif sisa asam. Contohnya:
  • Garam dapur, NaCl → Na+ + Cl
  • Besi sulfat, Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO3-4
Pembentukan Garam
Ada beberapa cara pembentukan garam, diantaranya yaitu reaksi antara asam dan basa, oksida basa dengan asam dan oksida asam dengan basa.
a. Reaksi asam dan basa. Contohnya asam klorida dan natrium hidroksida, reaksinya ditulis:
HCl + NaOH → NaCl + H2O
b. Reaksi oksida basa dengan asam. Contohnya natrium oksida dengan asam klorida, reaksinya ditulis:
Na2O + 2HCl → 2NaCl + H2O
c. Reaksi oksida asam dengan basa. Contohnya belerang trioksida dengan natrium hidroksida, reaksinya ditulis:
SO3 + 2NaOH → Na2SO4 + H2O

Sumber Gambar:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frumusrumus.com%2Freaksi-asam-basa%2F&psig=AOvVaw2n_t5WZKz1-ZPOATHsb1g6&ust=1599370100572000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOiKnJOk0esCFQAAAAAdAAAAABAD

LARUTAN ASAM DAN BASA

by on Juli 01, 2019
Larutan Asam Dalam kimia, asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari ...
Fisika Dasar : Besaran, Satuan, dan Pengukuran | SILABUS
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola.
       Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.

A.    Pengertian Besaran
        Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
       1.    dapat diukur atau dihitung
       2.    dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
       3.    mempunyai satuan
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1.      Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2.      Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a)      Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).
Besaran
Satuan
Lambang Satuan
Panjang
Meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Sekon
S
Suhu
Kelvin
K
Kuat Arus
Ampere
A
Intensitas Cahaya(Integritas Cahaya)
Candela
Cd
Jumlah Zat(Molekul Zat)
Mol
Mol
*tabel besaran pokok
Besaran Tambahan
Satuan
Lambang Satuan
Sudut Datar
Radian
Rad
Sudut Ruang
Steradian
Sr
tabel besaran tambahan
b)      besaran turunan
besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya.
Besaran Turunan
Nama Satuan
Lambang Satuan
Kecepatan
meter/sekon
m/s
Massa jenis
kilogram/meter3
kg/m3
Luas
meter2
m2
Volume
meter3
m3
Gaya
newton
N
Energy
Newton.meter = joule
N.m = j
*tabel besaran turunan dan satuannya
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vector.
1.      Besaran skalar yaitu  besaran  yang  mempunyai  besar  dan  satuan  saja  tanpa memiliki arah. Contoh : panjang, massa, waktu
2.      Besaran vektor yaitu  besaran  yang  memiliki  besar  (nilai),  satuan  dan  arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll. 

B.     Pengertian Satuan
Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
No
Besaran
MKS
CGS
1
Panjang
m
Cm
2
Massa
kg
gram, ons, pounds
3
Waktu
detik
menit, jam, hari
4
Gaya
newton
Dyne
5
Energi
joule
kalori, erg
6
Suhu
kelvin
Celcius, Fahrenheit, Reamur
Sistem Satuan Internasional (SI) : Sistem satuan yang berlaku secara internasional (mendunia). Sistem Satuan Internasional (SI) di bagi menjadi dua, yaitu:
a)      Sistem MKS : (Meter, kilogram, sekon, atau detik).
b)      Sistem CGS : (Sentimeter, gram, sekon, atau detik).

C.  Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok..
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second)
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
         1.    Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
        2.    Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.


Sumber Gambar:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.silabus.web.id%2Fbesaran-satuan-dan-pengukuran%2F&psig=AOvVaw3tZKIL19Utr53yMq6bqUzn&ust=1599370275451000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPD8iuSk0esCFQAAAAAdAAAAABAD

BESARAN DAN SATUAN

by on Juli 01, 2019
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika ...